Wednesday, March 23, 2011

Perpisahan itu..


               Mendung menggelayut manja di pagi itu.. menjadi pagi yang tidak begitu diharapkan putriku. Hari ini dia bersiap menghadapi perpisahan dengan kawan karibnya.. tepatnya keluarga yang sudah begitu dekat dengan kami. Keluarga pertama senegara yang kami kenal dinegeri asing ini. Keluarga yang bersama-sama membangun idealisme pendidikan hakiki bagi para buah hati. Keluarga yang sama-sama menjadikan rumahnya sebagai sekolah, tempat bermain dan berbagi kasih sayang.
Pagi itu tanggal 22 maret kami siapkan diri untuk mengantar keluarga itu kembali ke tanah air. Putriku telah menyiapkan satu buah puisi perpisahan semalam. Ku lihat dia begitu serius menyusun rangkaian kata, bait demi bait dia tulis dengan penuh perasaan dilayar komputernya. Penasaran memang ( waktu serasa lama berjalan menunggu ia tidur). Ingin segera kubaca apa yang ditulisnya. ( aku selalu merasa excited dengan rangkaian kata yang ditulis dalam puisi-puisi putriku). Dan akhirnya setelah menunggu agak lama akupun memiliki kesempatan membaca puisi yang akan diberikan pada kawan karibnya itu.Puisi  yang begitu menyentuh hatiku, dilayar computer itu tertulis…

PERPISAHAN
Kawan…
Ku tahu perpisahan itu pasti kan datang
Karena disetiap pertemuan pasti ada perpisahan
Namun.. kenanganmu,kenanganku dan kenangan kita akan ku ingat selalu
          Kawan..
          Mari kita simpan tanda persahabatan itu
          Tanda yang membuat kita pernah bersatu
          Tanda yang memberi kenangan indah dulu
Kawan…
Ingatkah pertemuan kita dulu..?
Aku malau.. kaupun malu
Tapi kutahu persahabatan ini takkan ragu
          Ya Allah…
          Berikan kami kekuatan menerima perpisahan ini
          Moga persahabatan ini
          Kan kekal karena cinta-MU
By : adzra
Special to my best friend forever : sayyid dan asya

                Terhanyut ku membaca puisi itu.. Subhanallah.. karena Allah memberi energi cinta dan kasih sayang terhadap anak-anak itu. Untuk pertama kalinya putriku yang tidak pernah membaca puisi ( meski senang membuat puisi namun ia tak suka mendeklamasikannya di depan orang lain) membacakan puisi karyanya di depan kawan karibnya, membuat mereka tenggelam dalam syahdu. Isak tangis mereka mewarnai perpisahan di bandara pagi itu.. hujanpun ikut menambah sendu atas perpisahan mereka. Mereka masih kecil, mereka baru sekolah dasar, namun begitu mengerti akan hakikat persahabatan. Yang lebih membuat kami merasa bangga terhadap mereka adalah bahwa persahabatan mereka dibangun atas nama cinta-NYA,sesuatu yang belum ku mengerti ketika ku seusia mereka.
                Hari-hari berikutnya mungkin adalah hari yang berat dalam perjalanan putriku, karena ia harus melewati hari-hari bersekolah rumahnya sendiri.. hanya bersama-adik-adiknya dan mungkin ku berharap ada kawan baru dari keluarga lain lagi yang menemani. Setiap kegiatan yang dilalui selalu mengingatkannya dengan kenangan bersama kawan karibnya. Kegiatan bernyanyi adalah kegiatan yang paling difavoritkan mereka, setiap lagu menjadi kenangan indah bersama. Sayyid yang senang bernyanyi (setiap lagu yang dinyanyikannya selalu menjadi ‘hits’ bagi yang lain meskipun lagu itu belum pernah kami dengar), Asya yang pandai mendeklamasikan puisi ( putriku selalu senang membuatkan puisi untuk dibacakan asya), Putriku Adzra yang pandai membuat puisi, dan mamas yang selalu senang berkumpul dengan mereka.. adalah satu formasi yang lengkap dan saling mendukung.
                Akhirnya . selamat kembali ke tanah air.. Selamat sekolah kembali di sekolah yang menyenangkan dinegeri kita Mas Sayyid dan Asya. Mari kita bangun mimpi-mimpi kita, moga ketika bertemu nanti kalian semua adalah kuncup yang telah mekar menjadi bunga.. bunga-bunga yang akan mewarnai negeri kita dimasa depan. Kasih sayang yang Allah anugrahkan saat ini menjadi pupuk indah akan nuansa cinta dalam persahabatan karena-NYA.. Teriring salam dan doa kami ( Umi Lily,Abi Adhi and umi Elkis, Abi Imet)